Letaknya di
sudut Barat Laut desa Gancahan V Sidomulyo Godean Sleman Yogyakarta. Tidak ada pohon sawo sebatangpun tumbuh di pinggir lapangan ini. Hanya sederet ruko
di sisi utara dan barat, sebidang sawah di sisi selatan dan disisi timur
terdapat bangunan Gereja GKJ Rewulu dan rumah kediaman Pak Carik.
Sekuat tenaga
aku layangkan pikiranku menembus batas masa kecilku…. Iya benar…. Dulu
disekitar lapangan tersebut terdapat beberapa pohon sawo yang tumbuh, diantaranya di depan TK Bobkri Rewulu… awal berdirinya bertempat di bangunan tua depan rumah
Pak Carik… dan dihalaman depan TK terdapat beberapa pohon sawo, yang cukup rindang sehingga para murid tidak kepanasan ketika bermain atau beraktivitas di sekitar sekolah
TK tersebut.
Lalu sekolahan
TK Bobkri sempat pindah di belakang SD Bobkri Rewulu Samping barat GKJ, yg sekarang
digunakan utk Pastori GKJ… disitu juga terdapat pohon sawo yang tak kalah
rindangnya dengan lokasi TK sebelumnya. Dibelakangnya juga terdapat pohon Bambu
Apus yang menjulang tinggi, menambah teduhnya tempat itu.
Mengapa kenangan saya waktu TK kok cukup
baik….. Ya… karena saya mengalami TK selama 3 tahun… hehehe…. Kok bisa sih ??
Masak Sih ?? itu pertanyaan yang pasti akan muncul oleh para pemirsa
sekalian….. Ya Iya lah… Kan guru TKnya adalah Bulek saya
sendiri… Bulek Suwar… karena Ayah dan
Ibu saya bekerja praktis dirumah saya tidak ada yang momong…. Alhasil tiap pagi
saya dititipkan di TK tersebut…. Ibu
saya namanya Ibu Asih… guru kelas 1 SDN Semarangan 3, lokasinya berada di desa
Sembuh Lor Sidomulyo Godean Sleman Yogyakarta.
Setiap pagi berangkat ke sekolahan dengan mengendarai sepeda Kumbang
warna Hitam merk Gazele (CMIIW) dan memboncengkan saya untuk dititipkan di
TKnya bulek…. Kok jadi Curhat sih ???
Yuuk kita
kembali ke lapangan sawo……Entah kapan dibuatnya… yang jelas kalau saya perhatikan di
setiap Keluarahan pasti terdapat sebuah Lapangan untuk aktivitas warga sekitar, mulai
dari kegiatan keagamaan, olah raga, kesenian, budaya, Sosial masyarakat bahkan
sosial hewan karena tiap sore lapangan sawo dipenuhi sekawanan kerbau milik pak
Bejo yang diangon oleh anak2nya (Tholek dan Gano).
Pacuan Kuda
Dulu di lapangan Sawo pernah digunakan untuk
lomba pacuan kuda, diikuti oleh pemilik kuda pacu dari berbagai daerah. Dan
masyarakat cukup antusias, karena tiap hari lapangan selalu ramai dipenuhi oleh
masyarakat yang ingin menonton pacuan kuda tersebut….. Beberapa ekor kuda
menjadi idola masyarakat karena sering memenangkan setiap lomba … dan kuda yang saya favoritkan adalah Kuda Beryl dan Kuda Rita…. Namun sayang…. Setelah lomba
pacuan selesai… lapangan jadi rusak… rumput yang tadinya bagus dan rapih…
menjadi acak-acakan dan penuh dengan lubang bekas kaki kuda. Butuh beberapa
waktu untuk mengembalikan kondisi lapangan menjadi seperti semula.
Kethoprak
Pernah juga
dilangsungkan pertunjukan kesenian Kethoprak, Kala itu kesenian Kethoprak masih
booming dan menjadi hiburan yang cukup favorit bagi warga masyarakat Jawa. Kenapa ?? Karena pada waktu itu, belum ada drama,
sinetron, apalagi telenovela. Meskipun judul dan ceritanya itu-itu saja,
namun tetap saja warga masyarakat senang menonton pertunjukan ketoprak ini.
Jalan ceritanyapun mudah bisa ditebak, tetapi selingan dagelan dapat membuat penoton tertawa terbahak-bahak. Meskipun
mengikuti pakem dan alur cerita yang sudah ada, namun Improvisasi para
pemainnya sangat hidup dan menjadi satu
jiwa dengan tokoh yang diperankannya. Banyak para pemain yang akhirnya menjadi
artis / idola para penonton… sehingga kemunculannya di panggung sangat ditunggu2…
Nah karena
animo masyarakat cukup bagus, maka pertunjukan yang satu ini memakan waktu yang
cukup lama, . Diawali dengan mendirikan panggung untuk pentas, lalu pemasangan pagar
terbuat dari Bilik / Gedheg yang terbuat dari anyaman bambu, pembuatan Loket di
pintu masuk dan atap terbuat dari anyaman daun tebu yang sudah kering…..
Simsalabim Jadilah sebuah panggung pertunjukan yang
megah dikelilingi gedheg yang tinggi. Didepannya dipajang Poster besar yang terbuat
dari kain yang dilukis manual berisi gambar dan judul kethoprak yang akan
ditayangkan. Masih inget betul bau cat yang digunakan untuk melukis…. Sangat
nyengat dan tidak enak….. bahkan kami anak2 kecil menyebutnya dengan bau “ telek
lencung “….. ga tahan berlama-lama dideket tukang lukis gambar poster…. Rasanya
mau muntah….. hueek !!!. Judul kethoprak yang pernah ditayangkan di
lapangan sawo antara lain : Ario Penangsang, Kamandaka Lutung Kesarung, Mahesa
Jenar, Joko Tingkir, Dewi Maya Mayit Hidup, Rara Jonggrang .. dll
Sorot / Layar Tancap
Nah
ini dia hiburan yang selalu ditunggu-tunggu oleh warga gancahan “ Pertunjukan
Layar Tancap “. Datangnya tidak pernah disangka-sangka…. Ujug-ujug, tau-tau sekonyong-konyong
…datanglah mobil berbentuk botol minuman Anggur cap Orang Tua… mobil
yang sudah dimodifikasi menyerupai bentuk botol yang berukuran besar yang
berisi peralatan untuk pertunjukan layar tancap… disusul dibelakangnya mobil
box dengan gambar lukisan anggur cap orang tua berjenggot… dari pintu keluarlah para kurcaci/cebol yang
ikut meramaikan rombongan pertunjukan.
Bunyi sound system yang nyaring memperdengarkan alunan music dangdut
seolah menjadi tanda genderang perang…. Halah…. Tanda bahwa nanti malam akan
ada pertunjukan layar tancap…. Kami yang sedang asyik main bola, sontak
berjingkrak-jingkrak menyambut kedatangan mereka… dan pastilah malam ini akan
menjadi malam yang sangat mengasyikkan……
Sementara mereka bersiap-siap memasang
peralatan baik layar maupun outlet untuk berjualan,kami iseng-iseng
bertanya kepada salah satu Kurcaci yang sedang duduk…. Mas judul filem’e opo
?? dengan penuh bersahabat sang kurcaci
menjawab “ Ateng Raja Penyamun “ dik… wakakaka….
Denger judulnya saja sudah membuat kami ketawa…. Pasalnya jaman itu film yang
dibintangi oleh Ateng dan Iskak sangat populer…. Sepopuler acara Ria Jenaka
yang ditayangkan tiap hari minggu di TVRI….
Apapun acara
dan kegiatan yang diadakan di lapangan sawo
sangat menghibur warga sekitar yang sangat haus akan hiburan. Dari kaum
tua, muda sampai anak-anak tumplek blek jadi satu di Lapangan Sawo. Selain itu
setiap gelaran acara di lapangan sawo mampu mendatangkan rejeki tersendiri bagi
para pedagang mulai dari pedagang makanan maupun mainan. Seperti halnya Mbah
Prawiro yang tak pernah absen berjualan di Lapangan Sawo…… meskipun hanya sekedar
berjualan Kacang Godog dan Kacang Goreng, tapi Icon Mbah “Prawiro Kacang “ sudah sangat melekat
dalam dirinya……
Bila tidak ada acara dan kegiatan massal, biasanya tiap sore kami berkumpul disitu sekedar untuk berbincang atau bermain. Para remaja dan pemuda bermain bola, sedangkan anak-anak bermain layang-layang atau sekedar berkejar-kejaran. Terkadang numpang duduk diatas kerbau yang sedang merumput sambil memikmati pemandangan. Meskipun bau keringat kerbau cukup segar, namun acara naik kerbau memberikan sensasi tersendiri bagi anak-anak kecil.
Kini lingkungan lapangan sawo sudah banyak berubah, dahulu disisi utara lapangan terdapat perengan rerumputan berbatasan langsung dengan sungai dan jalan raya. Disisi timur ada kali kecil berbatasan dengan jalan tanah dan blumbang, di samping blumbang juga terdapat pohon Munggur yang sangat tua dan ukurannya sangat besar, bila di rangkul keliling batang pohonnya membutuhkan 5 orang tangan dewasa.
Demikian
sekelumit kisah Lapangan Sawo yang selalu dikenang oleh siapapun yang tinggal di
sekitar desa Gancahan. Meski sudah
berumur ratusan tahun, namun Lapangan Sawo tak lelah memberikan tempat bagi
siapa saja untuk beraktivitas, memberikan penghiburan, memberikan kelegaan dari
rasa penat. Memberikan rumputnya untuk dimakan oleh kerbau, sapi dan kambing
yang diangon oleh pemiliknya. Lapangan
Sawo yang penuh kenangan dan tak terlupakan.
( malam takbiran 18 Agustus 2012 di lapangan sawo foto diambil oleh Mr. Agus)
By. Ari wibowo
3 komentar:
saya tambahkan dikit @pak ARI disebelah utara lapangan ada TOKO SUBUR & BENGKEL SEPEDA MBAH ARJO BODONG...Yg melegenda populer....
request sharing SOTO mbah TULUS ..dong kikkkk
Oiya... itu langganan bengkel sepeda keluarga saya... di samping warung pak Subur juga ada salon terkenal mas... namanya Lik Ijan... ribuan kepala sudah beliau gundhuli... hehehee thanks komentarnya...
Utk Soto mbah Tulus lg under contruction... sumbangan data dan foto dari temen2 sangat ditunggu lho...
Posting Komentar