BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

12 Juni 2012

Lapangan Sawo Gancahan




Letaknya di sudut Barat Laut desa Gancahan V Sidomulyo Godean Sleman Yogyakarta. Tidak ada pohon sawo sebatangpun tumbuh di pinggir lapangan ini. Hanya sederet ruko di sisi utara dan barat, sebidang sawah di sisi selatan dan disisi timur terdapat bangunan Gereja GKJ Rewulu dan rumah kediaman Pak Carik. 

Sekuat tenaga aku layangkan pikiranku menembus batas masa kecilku…. Iya benar…. Dulu disekitar lapangan tersebut terdapat beberapa pohon sawo yang tumbuh, diantaranya di depan TK Bobkri Rewulu… awal berdirinya bertempat di bangunan tua depan rumah Pak Carik… dan dihalaman depan TK terdapat beberapa pohon sawo, yang cukup rindang sehingga para murid tidak kepanasan ketika bermain atau beraktivitas di sekitar sekolah TK tersebut.

Lalu sekolahan TK Bobkri sempat pindah di belakang SD Bobkri Rewulu Samping  barat GKJ, yg sekarang digunakan utk Pastori GKJ… disitu juga terdapat pohon sawo yang tak kalah rindangnya dengan lokasi TK sebelumnya. Dibelakangnya juga terdapat pohon Bambu Apus yang menjulang tinggi, menambah teduhnya tempat itu.

 Mengapa kenangan saya waktu TK kok cukup baik….. Ya… karena saya mengalami TK selama 3 tahun… hehehe…. Kok bisa sih ?? Masak Sih ?? itu pertanyaan yang pasti akan muncul oleh para pemirsa sekalian….. Ya Iya lah…  Kan guru TKnya adalah Bulek saya sendiri… Bulek Suwar…  karena Ayah dan Ibu saya bekerja praktis dirumah saya tidak ada yang momong…. Alhasil tiap pagi saya dititipkan di TK tersebut….  Ibu saya namanya Ibu Asih… guru kelas 1 SDN Semarangan 3, lokasinya berada di desa Sembuh Lor Sidomulyo Godean Sleman Yogyakarta.  Setiap pagi berangkat ke sekolahan dengan mengendarai sepeda Kumbang warna Hitam merk Gazele (CMIIW) dan memboncengkan saya untuk dititipkan di TKnya bulek…. Kok jadi Curhat sih ???

Yuuk kita kembali ke lapangan sawo……Entah kapan  dibuatnya… yang jelas kalau saya perhatikan di setiap Keluarahan pasti terdapat sebuah Lapangan untuk aktivitas warga sekitar, mulai dari kegiatan keagamaan, olah raga, kesenian, budaya, Sosial masyarakat bahkan sosial hewan karena tiap sore lapangan sawo dipenuhi sekawanan kerbau milik pak Bejo yang diangon oleh anak2nya (Tholek dan Gano).

Pacuan Kuda

 Dulu di lapangan Sawo pernah digunakan untuk lomba pacuan kuda, diikuti oleh pemilik kuda pacu dari berbagai daerah. Dan masyarakat cukup antusias, karena tiap hari lapangan selalu ramai dipenuhi oleh masyarakat yang ingin menonton pacuan kuda tersebut….. Beberapa ekor kuda menjadi idola masyarakat karena sering memenangkan setiap lomba … dan kuda yang saya favoritkan adalah Kuda Beryl dan Kuda Rita…. Namun sayang…. Setelah lomba pacuan selesai… lapangan jadi rusak… rumput yang tadinya bagus dan rapih… menjadi acak-acakan dan penuh dengan lubang bekas kaki kuda. Butuh beberapa waktu untuk mengembalikan kondisi lapangan menjadi seperti semula.

Kethoprak

Pernah juga dilangsungkan pertunjukan kesenian Kethoprak, Kala itu kesenian Kethoprak masih booming dan menjadi hiburan yang cukup favorit bagi warga masyarakat Jawa.  Kenapa ?? Karena pada waktu itu, belum ada drama, sinetron, apalagi telenovela. Meskipun judul dan ceritanya itu-itu saja, namun tetap saja warga masyarakat senang menonton pertunjukan ketoprak ini. Jalan ceritanyapun mudah bisa ditebak, tetapi selingan dagelan  dapat membuat penoton tertawa terbahak-bahak. Meskipun mengikuti pakem dan alur cerita yang sudah ada, namun Improvisasi para pemainnya  sangat hidup dan menjadi satu jiwa dengan tokoh yang diperankannya. Banyak para pemain yang akhirnya menjadi artis / idola para penonton… sehingga kemunculannya di panggung sangat ditunggu2… 

Nah karena animo masyarakat cukup bagus, maka pertunjukan yang satu ini memakan waktu yang cukup lama, . Diawali dengan mendirikan panggung untuk pentas, lalu pemasangan pagar terbuat dari Bilik / Gedheg yang terbuat dari anyaman bambu, pembuatan Loket di pintu masuk dan atap terbuat dari anyaman daun tebu yang sudah kering….. Simsalabim Jadilah sebuah  panggung pertunjukan  yang megah dikelilingi gedheg yang tinggi.  Didepannya dipajang Poster besar yang terbuat dari kain yang dilukis manual berisi gambar dan judul kethoprak yang akan ditayangkan. Masih inget betul bau cat yang digunakan untuk melukis…. Sangat nyengat dan tidak enak….. bahkan kami anak2 kecil menyebutnya dengan bau “ telek lencung “….. ga tahan berlama-lama dideket tukang lukis gambar poster…. Rasanya mau muntah….. hueek !!!.  Judul kethoprak yang pernah ditayangkan di lapangan sawo antara lain : Ario Penangsang, Kamandaka Lutung Kesarung, Mahesa Jenar, Joko Tingkir, Dewi Maya Mayit Hidup, Rara Jonggrang .. dll 
( Lapangan Sawo dr Sudut Barat Daya kiriman direktur Agus )


Sorot / Layar Tancap

                Nah ini dia hiburan yang selalu ditunggu-tunggu oleh warga gancahan “ Pertunjukan Layar Tancap “. Datangnya tidak pernah disangka-sangka…. Ujug-ujug, tau-tau sekonyong-konyong …datanglah mobil berbentuk botol minuman Anggur cap Orang Tua…   mobil yang sudah dimodifikasi menyerupai bentuk botol yang berukuran besar yang berisi peralatan untuk pertunjukan layar tancap… disusul dibelakangnya mobil box dengan gambar lukisan anggur cap orang tua berjenggot…  dari pintu keluarlah para kurcaci/cebol yang ikut meramaikan rombongan pertunjukan.  Bunyi sound system yang nyaring memperdengarkan alunan music dangdut seolah menjadi tanda genderang perang…. Halah…. Tanda bahwa nanti malam akan ada pertunjukan layar tancap…. Kami yang sedang asyik main bola, sontak berjingkrak-jingkrak menyambut kedatangan mereka… dan pastilah malam ini akan menjadi malam yang sangat mengasyikkan……     Sementara mereka bersiap-siap memasang  peralatan baik layar maupun outlet untuk berjualan,kami iseng-iseng bertanya kepada salah satu Kurcaci yang sedang duduk…. Mas judul filem’e opo ??  dengan penuh bersahabat sang kurcaci menjawab “ Ateng Raja Penyamun “ dik…  wakakaka…. Denger judulnya saja sudah membuat kami ketawa…. Pasalnya jaman itu film yang dibintangi oleh Ateng dan Iskak sangat populer…. Sepopuler acara Ria Jenaka yang ditayangkan tiap hari minggu di TVRI….

 Apapun acara dan kegiatan yang diadakan di lapangan sawo  sangat menghibur warga sekitar yang sangat haus akan hiburan. Dari kaum tua, muda sampai anak-anak tumplek blek jadi satu di Lapangan Sawo. Selain itu setiap gelaran acara di lapangan sawo mampu mendatangkan rejeki tersendiri bagi para pedagang mulai dari pedagang makanan maupun mainan. Seperti halnya Mbah Prawiro yang tak pernah absen berjualan di Lapangan Sawo…… meskipun hanya sekedar berjualan Kacang Godog dan Kacang Goreng, tapi Icon  Mbah “Prawiro Kacang “ sudah sangat melekat dalam dirinya…… 

Bila tidak ada acara dan kegiatan massal, biasanya tiap sore kami berkumpul disitu sekedar untuk berbincang atau bermain. Para remaja dan pemuda bermain bola, sedangkan anak-anak bermain layang-layang atau sekedar berkejar-kejaran. Terkadang numpang duduk diatas kerbau yang sedang merumput sambil memikmati pemandangan. Meskipun bau keringat kerbau cukup segar, namun acara naik kerbau memberikan sensasi tersendiri bagi anak-anak kecil. 

Kini lingkungan lapangan sawo sudah banyak berubah, dahulu disisi utara lapangan terdapat perengan rerumputan berbatasan langsung dengan sungai dan jalan raya. Disisi timur ada kali kecil berbatasan dengan jalan tanah dan blumbang,  di samping  blumbang juga terdapat pohon Munggur yang sangat tua dan ukurannya sangat besar,  bila di rangkul keliling batang pohonnya membutuhkan 5 orang tangan dewasa. 

Demikian sekelumit kisah Lapangan Sawo yang selalu dikenang oleh siapapun yang tinggal di sekitar desa Gancahan.  Meski sudah berumur ratusan tahun, namun Lapangan Sawo tak lelah memberikan tempat bagi siapa saja untuk beraktivitas, memberikan penghiburan, memberikan kelegaan dari rasa penat. Memberikan rumputnya untuk dimakan oleh kerbau, sapi dan kambing yang diangon oleh pemiliknya.  Lapangan Sawo yang penuh kenangan dan tak terlupakan.



( malam takbiran 18 Agustus 2012 di lapangan sawo foto diambil oleh Mr. Agus)

By. Ari wibowo

3 komentar:

budibagoes56 mengatakan...

saya tambahkan dikit @pak ARI disebelah utara lapangan ada TOKO SUBUR & BENGKEL SEPEDA MBAH ARJO BODONG...Yg melegenda populer....

request sharing SOTO mbah TULUS ..dong kikkkk

arinugraha mengatakan...

Oiya... itu langganan bengkel sepeda keluarga saya... di samping warung pak Subur juga ada salon terkenal mas... namanya Lik Ijan... ribuan kepala sudah beliau gundhuli... hehehee thanks komentarnya...

arinugraha mengatakan...

Utk Soto mbah Tulus lg under contruction... sumbangan data dan foto dari temen2 sangat ditunggu lho...